Kamis, 02 Desember 2010

“APPETIZER” OF ADVERTISER

Iklan bagai sup ayam yang sering digunakan  sebagai appetizer (pembangkit selera) sebelum menyantap makanan utama (main course) terlebih dahulu memberikan  rangsangan kepada konsumen dalam bentuk iklan agar konsumen tetarik untuk menggunakan produk tersebut.

        Perkembangan Indonesia salah satunya ditandai dengan sarana dan prasarana  yang mendukung segala aktifitas masyarakatnya. Kemeriahan kota-kota  besar dengan mal, restaurant, karaoke, warnet, bioskop bahkan jembatan penyebrangan dan kerlap-kerlip lampu kota telah menjadi bagian darinya. Tak terelakkan lagi jika sarana dan prasarana ini yang dulunya hanya sebagai  penunjang kini telah menjadi satu kebutuhan.

Ini sudah menjadi “keharusan”  ditengah rutinitas perkotaan yang membisnisikan segala sesuatunya. Demi lancarnya bisnis ini, salah satu yang dapat dilakukan adalah bagaimana memasarkan atau mempromosikan jasa / barang yang ditawarkan. Salah satu ciri negara yang
berkembang adalah usaha periklanannya yang turut berkembang .Sama halnya dengan Indonesia sebagai salah satu negara yang perkembangan perdagangannya seturut dengan perkembangan usaha iklan dimana iklan merupakan bagian dari pedagangan itu sendiri.

        Iklan sebagai satu media promosi untuk memasarkan suatu produk (barang / jasa) merupakan suatu alternatif yang dipilih oleh produsen agar produk yang dilempar ke pasaran dapat diketahui oleh masyarakat luas yang kemudian memilki ketertarikan untuk menggunakan produk tersebut. Tak dapat
dielakkan  lagi kalau iklan sudah menjadi kebutuhan bagi produsen  dalam memasakan produknya, ini bertujuan agar masyarakat luas mengetahui tentang keberadaan produk tersebut berikut keuntungan ataupun manfaat yang diperoleh konsumen jika memiliki produk yang diiklankan.

Iklan sudah menjadi kebutuhan yang sangat dekat dengan kehidupan metropolitan. Pagi-pagi sebelum sarapan, kita sudah disuguhi iklan disurat kabar. Belum lagi dijalan-jalan, dimana spanduk, leaflet, brosur dan sebagainya sudah menjadi wallpaper  jalanan. Dunia periklanan yang menuntun orang-orang di dalamnya untuk terus menciptakan inovasi baru yang didasari oleh daya kreatifitas yang tinggi, menampakkan hasilnya dari ciptaan promosi produk yang dihasilkan. Ada-ada saja cara yang digunakan untuk promosi, mulai dari menggunakan payung, jam dinding, notebook, bahkan kios “dibungkus” dengan iklan sampai dengan mengadakan perhelatan akbar yang kesemuanya disponsori oleh suatu produk. Hal ini menunjukkan bahwa kreatifitas dan kreasi adalah modal utama dalam bisnis ini. 
        Melihat makin maraknya kebutuhan akan promosi, bisa disimpulkan bahwa dunia iklan atau advertising merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian pada umumnya, pemasaran pada khususnya, yang berati iklan tidak pernah mati. Dengan kata lain, perekonomian suatu negara bisa ambruk bila advertising atau periklanan mengalami kevakuman apalagi di negara-negara maju, dimana periklanan menjadi sektor primadona dalam peekonomian dan dunia kerja. Industri periklanan berperan membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan
biaya produksi dan distibusi per unit atas produk itu.

Dunia periklanan tidak akan penah mati selama manusia membutuhkan informasi dan media promosi
karena itu masa depan dunia advertising sangat menjanjikan. Iklan atau advertising didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi  (barang / jasa) lewat media massa.  Atau bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk menginterpetasikan kualitas produk jasa dan ide berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.
        Iklan difungsikan sebagai perangsang dan sekaligus pembentuk perilaku konsumen. Atau dalam ungkapan lain, fungsi dan tujuan penyajian iklan adalah : demi manarik perhatian masyarakat calon konsumen, menjaga atau memelihara citra nama (brand image) yang terpatri di benak masyarakat   citra nama itu menjadi perilaku konsumen.
        Tapi apapun definisi itu, iklan merupakan contoh yang baik dari efek jurnalisme. Hal yang tengah menggejala dewasa ini. Dalam kaitan dengan eksistensi nilai, kaum periklanan pada umumnya membagi dunia iklan dalam 3 golongan yang besinergi, yaitu :
1.     Golongan produsen, mereka yang mengambil inisiatif menetapkan citra mana yang akan diiklan
2.     Golongan perusahaan periklanan, yakni mereka yang berkreasi atas arahan golongan produsen
3.     Golongan media, yakni para pemilik media massa yang menyebarkan hasil kreasi golongan perusahaan periklanan itu.

        Guna menampilkan iklan yang baik, mudah dipahami dan yang utama mendidik, maka ketiga pilar tersebut mesti memperhatikan aturan periklanan. Hal lain yang menunjang pencapaian tujuan di bisnis advertising yaitu kerjasama yang baik dengan pemerintah selaku pihak yang membeikan izin dalam penyelenggaraan iklan khususnya dalam bidang iklan outdoor.  Iklan adalah salah satu kegiatan promosi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk memberikan informasi kepada calon pembeli mengenai sifat dan atribut produk untuk membujuk konsumen untuk membeli ulang produk-produk itu. Selain iklan, kegiatan promosi lainnya yaitu promosi penjualan, machandising, pengemasan barang, penjualan langsung, public relation, diferensiasi harga penjualan, membagikan hadiah kepada calon konsumen, talkshow di media elektronik, mengadakan kuis,  promosi banner advertising melalui internet dan lain-lain.

Berbicara tentang internet, pemasangan iklan di dunia maya sudah mulai berkembang namun keterikatan masyarakat awam akan iklan jenis ini belum terlalu nampak karena informasinya masih kurang padahal iklan ini dapat diakses  dimanapun kita berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar